[HOAKS] - TRANSFUSI DARAH DARI ORANG YANG TERVAKSIN COVID-19 MEMILIKI EFEK BAHAYA


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Selasa, 24 Des 2024

DISINFORMASI

Beredar sebuah unggahan di media sosial Instagram yang menginformasikan bahwa menerima transfusi darah dari orang yang sudah divaksin Covid-19 memilik efek berbahaya. Unggahan tersebut disertai sumber informasi yakni dari sebuah penelitian dari journals.lww.com.

 

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, telah diklarifikasi dalam laman berita cekfakta.tempo.co (09/12/2024) bahwa riset yang dicatut dalam narasi yang beredar sesungguhnya berjudul “A 9 Year Review Of Blood Transfusion Practice And Adherence To Nice Guidelines At A District General Hospital, Uk” yang dalam bahasa Indonesia berarti tinjauan 9 tahun terhadap praktik transfusi darah dan kepatuhan panduan yang baik di rumah sakit umum kabupaten di Inggris.

Laporan penelitian tersebut terbit di jurnal ilmiah HemaSphere journals.lww.com edisi Juni 2022 yang berisi meninjau data pelayanan transfusi darah selama sembilan tahun, dari tahun 2013 sampai 2022.

Penelitian menggunak an data dari rumah sakit umum tingkat kabupaten di Inggris, untuk melihat seberapa baik praktik transfusi darah di sana, dan apakah telah sesuai dengan panduan kesehatan yang ada.

Adapun kesimpulan dari penelitian ini menyoroti beberapa temuan utama, diantaranya :
1. Selama sembilan tahun, terjadi penurunan yang signifikan dalam jumlah total transfusi sel darah merah (RBC). Namun, ada sedikit peningkatan setelah Agustus 2020 yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh perluasan tempat tidur rumah sakit dan pandemi COVID-19. Namun terdapat peningkatan yang signifikan dalam transfusi unit tunggal, sejalan dengan pedoman penilaian dan pengelolaan transfusi darah pada orang dewasa, remaja, dan anak di atas 1 tahun (NICE).
2. Temuan berikutnya bahwa Penelitian tersebut tidak menemukan adanya perbaikan dalam mengelola pasien dengan yang memiliki anemia (IDA). Persentase pasien IDA yang ditransfusi tetap relatif stabil (rata-rata 64%). Hal ini menunjukkan bahwa beberapa pasien mungkin menerima transfusi yang tidak perlu ketika penggantian zat besi dapat menjadi alternatif yang lebih aman. Untuk mengatasi manajemen IDA, rumah sakit telah memperkenalkan layanan pemberian zat besi melalui infus selama 18 bulan terakhir.
3. Secara keseluruhan, riset itu menghasilkan temuan bahwa meskipun ada kemajuan dalam mengurangi transfusi dan meningkatkan kepatuhan terhadap pedoman, penelitian ini mengidentifikasi kebutuhan akan manajemen IDA yang lebih baik untuk meminimalkan transfusi yang tidak perlu.

Dengan demikian, penelitian tersebut tidak memperlihatkan adanya hubungan kematian atau penyakit seseorang akibat transfusi darah dari orang yang menerima vaksin COVID-19.

Selain itu, dilansir dari keterangan dalam website Palang Merah AS redcross.org (29/05/2024), menyatakan mereka mengikuti vaksinasi Covid-19 tidak membuat seseorang ditolak menyumbangkan darah. Demikian juga darah dari orang-orang yang telah divaksin itu, aman untuk ditransfusikan.

Mereka mengatakan pengumpulan donasi darah di Amerika Serikat harus mengikuti peraturan dari Food and Drugs Administration (FDA). Orang-orang yang sudah maupun belum disuntik vaksin, sama-sama harus mengikuti prosedur dalam mendonorkan darah.

Association for the Advancement of Blood & Biotherapies (AABB) menyatakan bahwa FDA secara tegas darah dari donatur yang baru divaksin aman ditransfusikan, asalkan kondisi pendonor sehat dan memenuhi persyaratan umum.

 

KESIMPULAN

Informasi tentang menerima transfusi darah dari orang yang sudah divaksin Covid-19 memilik efek berbahaya, tidak dapat diverifikasi benar. Faktanya, penelitian yang dimaksud tidak berkaitan dengan bahaya transfusi darah dari orang yang sudah menerima vaksinasi COVID-19. Selain itu, Association for the Advancement of Blood & Biotherapies (AABB) menyatakan bahwa FDA secara tegas darah dari donatur yang baru divaksin aman ditransfusikan, asalkan kondisi pendonor sehat dan memenuhi persyaratan umum.

 

SUMBER FAKTA:

  1. https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-riset-soal-bahaya-transfusi-darah-dari-orang-yang-disuntik-vaksin-covid-19-1179260

  2. https://turnbackhoax.id/2024/12/16/salah-menerima-transfusi-darah-dari-donor-tervaksin-itu-berbahaya/

Bagikan: