[HOAKS] - UTANG TIONGKOK UNTUK INDONESIA ADALAH FIKTIF


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Rabu, 09 Jul 2025

DISINFORMASI
Beredar video di TikTok yang mengatakan bahwa utang dari Tiongkok kepada Indonesia adalah fiktif. Selain itu, dalam video disebutkan bahwa Presiden Tiongkok Xi Jinping sempat menjadi tahanan rumah selama delapan hari lantaran terungkap Tiongkok memberi utang fiktif ke Indonesia yang ditukar dengan izin smelter nikel.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks, diketahui bahwa klaim video tersebut tidak benar. Dilansir dari tempo.co (07/07/2025), Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira mengatakan, Tiongkok memberikan utang salah satunya ke Indonesia setelah mengalami kelebihan likuiditas dari devisa hasil ekspor.

Pada tahun 2014—2015, Tiongkok mulai mendorong Indonesia mendapatkan pinjaman melalui program Belt Road Initiative (BRI). “Indonesia mendapatkan pinjaman BRI dalam berbagai proyek infrastruktur, transportasi, industri, smelter dan lain-lain,” kata Bhima.

Selain pinjaman, melalui BRI pula Tiongkok mendorong ekspansi perusahaan-perusahaan swasta negaranya ke Indonesia, salah satunya dalam sektor pertambangan nikel. Sektor ini menjadi mineral kritis dalam industri kendaraan listrik (EV). Sehingga, meski tidak ada korelasi langsung antara pinjaman dan konsesi tambang, Tiongkok punya kepentingan memuluskan proyek transisi energi.

“Jadi mereka bisa mengekspor produk-produk nilai tambah, seperti mobil listrik,” kata Bhima.

Berdasarkan laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Juni 2025 yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), total utang luar negeri Indonesia sebesar 431,5 miliar dollar AS. Tiongkok menjadi kreditur terbesar ketiga bagi Indonesia sebesar 23,05 miliar USD, setara Rp 372 triliun atau 7,6 persen dari total ULN.

Dalam laporan berjudul Banking on the Belt and Road (AidData, 2021), Tiongkok melalui kebijakan China’s BRI telah menjadi kreditur yang dominan dalam proyek transportasi, infrastruktur, energi, industri smelter dan telekomunikasi di Indonesia.

Indonesia mendapatkan pinjaman hibah, pinjaman lunak, pinjaman komersial atau semi-komersial. Utang-utang itu disalurkan melalui sejumlah bank Cina yakni China Development Bank (CDB), China Eximbank, Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Bank of China (BoC), dan China Construction Bank (CCB).

Lalu, perihal klaim Presiden Xi Jinping sempat menjadi tahanan rumah, mengacu kepada laporan tempo.co, juga tidak benar. Presiden Xi masih aktif melakukan aktivitas kenegaraan hingga Juni 2025. Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon di Great Hall of the People in Beijing, Tiongkok pada 20 Juni 2025. Lalu pada 24 Juni 2025, Xi Jinping bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Beijing.

Mengacu kepada laman Kementerian Luar Negeri China (www.fmprc.gov.cn) pada 5 Juni 2025, diketahui bahwa Presiden Xi menelepon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membicarakan isu perdagangan, penanganan kesepakatan Jenewa, serta hubungan bilateral.

Dengan demikian, klaim bahwa utang yang diberikan Tiongkok kepada Indonesia adalah tidak benar.

KESIMPULAN
Video di TikTok yang mengatakan bahwa utang dari Tiongkok kepada Indonesia fiktif, adalah tidak benar. Faktanya, Tiongkok memang memberikan pinjaman utang luar negeri kepada Indonesia melalui beragam mekanisme. Utang dari Tiongkok itu resmi tercatat dalam laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Juni 2025 yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan RI.

SUMBER FAKTA:

  1. https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-klaim-bahwa-utang-cina-untuk-indonesia-adalah-fiktif-1925079

  2. https://api-djppr.kemenkeu.go.id/web/api/v1/media/D309B8C0-75DA-41D5-9A1C-552C630653A2

  3. https://docs.aiddata.org/ad4/pdfs/Banking_on_the_Belt_and_Road__Insights_from_a_new_global_dataset_of_13427_Chinese_development_projects.pdf

  4. https://www.fmprc.gov.cn/eng/xw/zyxw/202506/t20250605_11641982.html

Bagikan: