[HOAKS] - VIRUS CORONA DAPAT DIOBATI DENGAN BERENDAM AIR LAUT


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten Buatan (Fabricated Content)
Kamis, 02 Apr 2020

DISINFORMASI
Beredar pesan di aplikasi percakapan Whatsapp yang berisi testimoni dari seseorang yang mengklaim berhasil sembuh dari Covid-19 setelah berendam air laut, yakni pada siang hari di jam 10.00 - 13.00 minimal 1 jam dan dilakukan selama seminggu berturut-turut setiap harinya.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo (01/04/2020) dengan seorang dokter spesialis paru konsultan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta, Erlina Burhan, dikatakan bahwa klaim "berendam di laut bisa mengobati infeksi virus Corona Covid-19" adalah tidak benar. Mustahil Covid-19 bisa disembuhkan hanya dengan berendam di laut karena virus Corona tidak menyerang permukaan tubuh seperti kulit, melainkan menyerang sel-sel di dalam tubuh setelah virus tersebut masuk ke mata, mulut, atau hidung lewat tetesan atau droplet orang yang mengidap Covid-19.

Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman Institute, Herawati Sudoyo, juga memaparkan hal serupa. Menurut Hera, penyakit yang disebabkan oleh virus, termasuk Covid-19, hanya bisa disembuhkan dengan kombinasi obat-obatan, termasuk antivirus, yang berfungsi untuk memutus atau menghambat replikasi virus dalam sel tubuh manusia. "Saya kira tidak ada landasan ilmiah bahwa kadar garam tertentu yang bersentuhan dengan kulit itu 'mematikan virus'," ujar Hera kepada tempo.co (01/04/2020).

Anjuran berendam di laut juga tidak tercantum dalam rekomendasi pencegahan Covid-19 oleh WHO. Menurut WHO, cara yang paling efektif untuk melindungi diri dari Covid-19 adalah rajin membersihkan tangan dengan sabun dan air atau pembersih berbasis alkohol, menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang yang batuk atau bersin, tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut, menutup mulut saat batuk dengan siku yang terlipat atau tisu, serta mengisolasi diri jika merasa tidak sehat.

Sebaliknya, sebuah penelitian yang digelar baru-baru ini justru menunjukkan bahwa mandi di laut bisa meningkatkan risiko terpapar penyakit. Dikutip dari Republika.co.id (10/03/2018), penelitian University of Exeter Medical School bersama Pusat Ekologi dan Hidrologi AS menemukan bahwa mandi air laut bisa meningkatkan risiko terkena penyakit hingga dua kali lipat, seperti penyakit telinga secara umum dan penyakit telinga secara khusus hingga 77 persen. Adapun risiko penyakit gastrointestinal dapat meningkat 29 persen.

"Di negara-negara kaya seperti Inggris, ada persepsi bahwa, jika ingin jarang sakit, habiskan banyak waktu di laut. Namun, makalah kami menunjukkan sebaliknya, bahwa menghabiskan banyak waktu di laut meningkatkan kemungkinan berkembangnya banyak penyakit, seperti penyakit telinga dan penyakit yang melibatkan sistem pencernaan, yakni sakit perut dan diare. Kami menduga, hal ini mengindikasikan bahwa polutan mencemari laut beberapa negara terkaya di dunia," ujar peneliti University of Exeter Medical School, Anne Leonard. Saat ini, air laut telah tercemar berbagai macam polutan, termasuk limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian.

KESIMPULAN
Informasi tentang pasien Covid-19 dapat sembuh setelah berendam air laut pada jam 10.00 - 13.00 minimal 1 jam selama seminggu berturut-turut, adalah tidak benar. Faktanya,  tidak ada landasan ilmiah bahwa berendam air laut dapat mematikan virus Covid-19 dan berdasarkan penelitian University of Exeter Medical School bersama Pusat Ekologi dan Hidrologi AS justru menemukan bahwa mandi air laut bisa meningkatkan risiko terkena penyakit hingga dua kali lipat.

SUMBER FAKTA:

  1. Sumber fakta:1. https://cekfakta.tempo.co/fakta/713/fakta-atau-hoaks-benarkah-berendam-di-laut-bisa-obati-infeksi-virus-corona-covid-19

  2. 2. https://republika.co.id/berita/p5tmwm284/peneliti-mandi-air-laut-berisiko-terpapar-banyak-penyakit

  3. 3. https://www.liputan6.com/global/read/3330511/berenang-di-laut-tingkatkan-risiko-terserang-penyakit-ini-alasannya

Bagikan: