DISKOMINFOTIK PROVINSI DKI JAKARTA GELAR WEBINAR JAKARTA SOLID (SADAR OLAH LITERASI DIGITAL) KE-4: LINDUNGI DATA DIGITAL PRIBADI DARI SERANGAN RANSOMWARE

Share :        
Kamis, 25 Jul 2024

Beragam bentuk kejahatan digital kerap mengintai di ranah digital. Salah satunya bentuk kejahatan sejenis ransomware. Oleh sebab itu, guna membekali warga Jakarta agar tak menyalagunakan peranti digital berbasis Artificial intelligence (AI), Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan Seminar Literasi Digital Jakarta SOLID (Sadar Olah Literasi Digital) yang keempat bertajuk “Lindungi Data Digital Pribadi dari Serangan Ransomware” yang diadakan pada Rabu, 24 Juli 2024 pukul 13.00 WIB s/d selesai di Grha Ali Sadikin, Balai Kota, Jakarta Pusat.

Kegiatan dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia. Melalui kegiatan kolaborasi tersebut, diharapkan dapat memberi dampak positif atas kesadaran akan keamanan digital, khususnya bagi warga Jakarta. Adapun, narasumber pada kegiatan seminar kali ini yakni Rio Wirawan (Koordinator Program Studi Fakultas Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta) dan Gugun Gumilar (Direktur IDE Indonesia).

Menurut Rio, ancaman siber tersebar dengan berbagai cara, sehingga kita perlu lebih waspada dan tidak lupa untuk mencadangkan data untuk perlindungan data yang lebih akurat. Rio mengimbau kepada seluruh peserta dan masyarakat untuk tidak mengklik jika menemukan beragam link yang tidak dikenal atau tidak diketahui.

“Kita disediakan banyak data sejak awal kita memulai hari kita. Sehingga kita perlu menjaga keamanan data diri dan mencegah pencurian data secara individu,” ujar Gugun pada pemaparannya.

Kepala Bidang Informasi Publik Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta, Raides Aryanto menjelaskan seminar ini diselenggarakan untuk memberikan kiat atau edukasi khusus untuk melindungi data digital pribadi dari serangan ransomware. Ia berharap kegiatan literasi digital yang dilakukan dapat memberi peningkatan pemahaman internal dari perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan mahasiswa yang hadir dalam seminar ini.

"Seminar dilaksanakan untuk memberi pengetahuan, agar kita bisa memiliki pemahaman dan mengantisipasi saat terjadi situasi digital yang membahayakan dengan melakukan tindakan preventif menjaga data digital," tandasnya.

Mengenai tema yang diangkat pada seminar kali ini, Ketua Subkelompok Pelayanan Informasi Publik Harry Sanjaya menyatakan bahwa kesadaran mengamankan diri dari serangan kejahatan digital seperti ransomware hendaknya perlu dimiliki oleh setiap individu di era digital saat ini. Sebab, Harry menambahkan, kejahatan semacam itu akan berdampak kepada kerugian yang sangat besar, terutama terkait data pribadi digital yang terpapar serangan ransomware.

Kegiatan seminar literasi digital ini tak hanya diikuti oleh peserta yang hadir di lokasi melainkan juga diikuti secara daring melalui zoom meeting dan live streaming Youtube. Kegiatan ini juga diikuti oleh 150 peserta luring dan 171 peserta daring dari berbagai latar belakang, termasuk masyarakat disabilitas.

Artikel


Berita