WASPADA PENIPUAN! PANDUAN AMAN BELANJA ONLINE KEBUTUHAN LEBARAN
Share :
Hari Raya Idulfitri, menjadi momen kemenangan setelah satu bulan menjalani puasa Ramadan. Perayaan ini identik dengan berbagai tradisi, seperti silaturahmi, menyantap hidangan khas, hingga mengenakan pakaian baru sebagai euforia menjadi pribadi yang kembali fitrah.
Untuk menyambut Lebaran, masyarakat melakukan berbagai persiapan, termasuk berbelanja kebutuhan hari raya. Pada pertengahan bulan Ramadan, masyarakat biasanya mulai ramai berbelanja kebutuhan Lebaran ke pasar tradisional maupun pusat perbelanjaan. Namun, kemajuan teknologi digital kini memudahkan masyarakat berbelanja segala kebutuhan Lebaran secara online. Mulai dari baju muslim model terbaru, kue Lebaran kekinian, perabotan rumah, hingga kebutuhan dapur, bisa dibeli secara online melalui e-commerce (electronic commerce) maupun toko online tanpa harus keluar rumah.
Ancaman Penipuan Transaksi Belanja Online
Belanja online kini menjadi pilihan karena dinilai lebih efisien, menghemat tenaga dan waktu berbelanja. Terlebih saat ini semakin menggiurkan dengan kemudahan beragam metode pembayaran yang ditawarkan. Namun, dibalik kemudahan itu terdapat berbagai ancaman kejahatan siber yang mengintai pembeli. Proses transaksi yang dilakukan secara tidak langsung, menjadi celah bagi para pelaku penipuan online. Berbagai modus penipuan dilakukan oleh pelaku kejahatan digital, seperti mengaku sebagai penjual di marketplace atau media sosial, berpura-pura menjadi kurir, hingga menyamar sebagai petugas layanan pelanggan.
Salah satu modus yang sering digunakan dalam penipuan belanja online adalah tawaran produk dengan harga murah di platform marketplace atau media sosial. Namun setelah pembayaran dilakukan, barang yang dipesan tidak sesuai spesifikasi yang ditawarkan atau bahkan tidak pernah dikirim.
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI dari tahun 2017 hingga 2024 terdapat 405.000 laporan penipuan transaksi online. Sebanyak 13,1% penipuan terjadi di sektor e-commerce pada 2023. Sementara laporan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada tahun 2022 lalu, penipuan e-commerce terkait 4 hal. Mulai dari barang tidak sesuai (20%), refund (32%), pembatalan sepihak (8%), dan barang tidak sampai (7%).
Panduan Aman Transaksi Belanja Online
Berikut beberapa langkah yang bisa kita lakukan agar tetap aman dan terhindar dari modus penipuan saat belanja online:
-
Jangan Mudah Tergiur Diskon Besar.
Jika harga terlalu murah dibandingkan toko lain, patut dicurigai. Cek ulasan pembeli sebelumnya dan bandingkan harga di platform terpercaya.
-
Selalu Periksa Keamanan Situs e-Commerce atau Online Shop
Pastikan keresmian domain situs dan toko tempat kamu berbelanja online, serta hindari klik tautan dari SMS atau email yang tidak dikenal.
-
Gunakan Metode Pembayaran yang Aman.
Hindari transfer langsung ke rekening pribadi dan aktifkan notifikasi transaksi agar lebih cepat mendeteksi aktivitas perbankan yang mencurigakan.
-
Amankan Akun E-Commerce dan Dompet Digital.
Gunakan kata sandi unik dan kuat, serta aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk keamanan ekstra.
-
Waspadai APK Palsu dan Aplikasi Berbahaya.
Jangan menginstal aplikasi dari tautan yang dikirim via WhatsApp atau SMS. Pasang antivirus dan selalu perbarui sistem keamanan perangkat Anda.
Belanja online memang memudahkan. Namun, tanpa kewaspadaan dan abai terhadap keamanan digital, kita bisa menjadi menjadi korban penipuan berupa phishing, skimming, atau malware berbahaya dari transaksi belanja online yang kita lakukan. Jadi, pastikan untuk selalu belanja di e-commerce atau toko online terpercaya agar bisa belanja online dengan aman, nyaman, dan bebas dari modus penipuan online.