DISKOMINFOTIK BERSAMA PT JAKARTA INFRASTRUKTUR PROPERTINDO (JIP) GELAR PELATIHAN JAKARTA SOLID (SADAR OLAH LITERASI DIGITAL) KE-2 GUNA MEMAKSIMALKAN FITUR LIVE DI MEDIA SOSIAL
Share :Jakarta – Media Sosial yang selalu berkembang dari waktu ke waktu tentu akan membuka lebih banyak kemungkinan. Baik dari kemungkinan yang bersifat positif maupun negatif. Layaknya media lain yang berpotensi untuk dijadikan suatu hal yang bermanfaat, media sosial dapat menjadi tempat yang sangat bermanfaat bila diiringi dengan banyak pembelajaran serta praktik.
Untuk mewujudkan masyarakat dengan tingkat literasi yang tinggi, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta melalui kolaborasi bersama PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP), anak usaha dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sukses melanjutkan rangkaian kegiatan Webinar bertajuk “Jakarta SOLID (Sadar Olah Literasi Digital) bersama JakWifi” pada Rabu (10/05/2023). Webinar kali ini bertemakan “Langkah-Langkah Mudah Berjualan Secara Live Medsos.”
Katadata Insight Center (KIC) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pernah mengadakan survey untuk mengukur tingkat literasi digital di Indonesia. Survey tersebut diikuti oleh 10 ribu responden dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/ kota. Adapun hasil Indeks Literasi Digital Indonesia pada tahun 2022 berada di level 3,54 dari skala skor 0 sampai 5. Hasil tersebut tentunya menjadi dorongan untuk lebih banyak langkah strategis dan kolaborasi untuk meningkatkan Literasi Digital di Indonesia.
Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan bahwa Literasi Digital terdiri dari empat pilar yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keempat pilar tersebut di antaranya adalah: Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital, dan Keamanan Digital. “Berbekal pemahaman dari keempat pilar literasi digital tersebut, diharapkan warga DKI Jakarta dapat menjadi pribadi yang mumpuni di ranah digital.”
“Terlebih, kami dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyediakan fasilitas JakWifi yang bisa dimanfaatkan warga DKI Jakarta untuk berkegiatan, berkreasi, dan berinovasi di ranah digital. Keberadaan fasilitas JakWifi merupakan bukti komitmen dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk senantiasa mendorong perkembangan dunia digital secara lebih positif dan bermanfaat untuk semua”, ujar Plt Kepala Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta.
Selanjutnya, Direktur Utama JIP Araf Anbiya mengungkapkan “Sebagai perusahaan Telco ICT (Information and Communication Technologies) di bawah BUMD Jakpro, JIP sangat mendukung program strategis pemerintah, khususnya Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia. Disamping dengan penyediaan infrastruktur telekomunikasi yang terus ditingkatan, tentunya pembekalan pengetahuan kepada publik juga penting untuk digalakkan.”
Materi pertama dalam Webinar kali ini disampaikan oleh RR. Roosita Cindrakasih yang merupakan Dosen dan Praktisi Public Relations sekaligus Founder dari LoRooku Corp. Materi dibuka dengan penyampaian mengenai Indonesia yang menjadi konsumen digital terbesar di Asia Tenggara. Banyaknya konsumen digital tersebut tentu saja akan membuat pemasaran melalui media daring/ online juga semakin banyak.
Berbagai platform media sosial yang tersedia untuk digunakan masyarakat, dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran produk dengan menggunakan fitur siaran langsung atau live. Berbeda dengan video-video yang telah diunggah pada media sosial seperti Youtube, siaran langsung tidak memasuki tahapan persiapan produksi dan tahapan setelah produksi.
Karakteristik yang berbeda-beda antara satu platform media sosial satu dengan platform media sosial yang lain, dapat dimanfaatkan sebagai strategi penjualan. Misalnya, platform TikTok yang digemari oleh masyarakat terutama kalangan muda, penjualan produk yang cocok dengan rentang usia tersebut akan lebih tepat sasaran. Pun dengan platform Facebook, yang banyak digunakan oleh orang-orang tua, maka siaran langsung produk yang cocok bagi orang tua akan lebih tepat sasaran. Sehingga, mempelajari karakteristik pengguna dari sebuah platform sebelum kita melakukan siaran langsung merupakan langkah yang krusial.
Dengan kehadiran Shorts di Youtube, serta Reels di Instagram dan Facebook, pengguna internet yang mengonsumsi konten berbasis video akan semakin tinggi. Di tahun 2023, jumlah waktu tonton pengguna Youtube adalah sebanyak 1 miliar jam per hari. Tentu saja statistik luar biasa ini membuka kesempatan untuk mengembangkan kecintaan kita terhadap video.
Keuntungan utama dari siaran langsung adalah interaksi dengan pengguna secara real-time tanpa ada penundaan. Berbagai interaksi seperti memberi pengetahuan mengenai produk, tanya jawab mengenai harga atau bahkan tawar menawar dapat dilakukan lebih efisien melalui siaran langsung.
Pembicara kedua, Guidho Geofandi, selaku Creative Business Manager at Voice by MGD menyampaikan pentingnya menjaga pengunjung siaran langsung kita atau proses retensi. Berikut adalah poin-poin yang harus diingat untuk melakukan retensi:
Selain itu, terdapat beberapa tips & trik yang dapat dilakukan agar proses siaran langsung semakin maksimal:
-
Tanggal Kembar: Tanggal seperti 12.12 merupakan momentum yang pada umumnya dimanfaatkan baik oleh penjual maupun pembeli.
-
Tanggal Gajian: Melakukan siaran langsung pada tanggal gajian (umumnya di atas tanggal 20 atau minggu terakhir setiap bulannya)
-
Live Streaming Ads (LSA): Menjalankan sistem iklan akan meningkatkan performa siaran langsung dengan mengundang pengunjung atau bahkan pengikut baru.
-
Peluncuran Baru: Launching yang disiarkan secara langsung akan menambah jangkauan target audiens yang ingin kita raih.
-
Subsidi platform: Beberapa platform dapat memberikan subsidi apabila produk yang dijual sesuai dengan kebutuhan dari platform tersebut.
-
Kompetisi: Beberapa platform memberikan target yang dapat diraih oleh livestreamers. Ketika target tersebut dicapai maka akan ada insentif yang dapat diterima.
Diharapkan dengan terselenggaranya webinar kali ini, masyarakat dapat menggunakan media sosial tidak hanya sebagai pengisi waktu, namun sebagai alat untuk mengembangkan usaha yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Yuk kita buat ruang digital menjadi semakin indah dan bermanfaat!