JALAHOAKS BERI PEMBEKALAN KIAT MENANGKAL HOAKS PEMILU 2024 DI BAWASLU DKI JAKARTA
Share :Jakarta | Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta melalui Jakarta Lawan Hoaks (Jalahoaks) memenuhi undangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta untuk memberikan pembekalan edukasi literasi digital, dalam kegiatan Rapat Pengelolaan dan Pelayanan Data dan Informasi Publik Bawaslu Provinsi dengan tema “Menangkal Hoaks Pada Tahapan Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024” pada 24 Januari 2024 di Oakwood Hotel, Taman Mini, Jakarta.
Kegiatan dihadiri oleh Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) di wilayah DKI Jakarta dan Ketua Subkelompok Pelayanan Informasi Publik Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta, Harry Sanjaya turut hadir memberikan paparan edukasi literasi digital.
Kegiatan ini diinisasi Bawaslu DKI Jakarta untuk memberikan pembekalan para Panwascam di wilayah DKI Jakarta, agar dapat mengklarifikasi isu hoaks kepemiluan yang beredar di masyarakat. Pembekalan ditujukan untuk menyukseskan Pemilu 2024 damai tanpa hoaks.
Pada sesi paparan, Harry menjelaskan bahwa pada masa Pemilu seperti saat ini hoaks lebih marak beredar di media sosial. Harry memaparkan pada tahun 2019, mengacu kepada data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terdapat peningkatan temuan hoaks saat proses Pemilu 2019 berlangsung.
“Bila mengacu kepada Kemenkominfo, adanya peningkatan persebaran hoaks pada masa Pemilu 2019. Peningkatan itu mulai terlihat dari Januari dengan temuan 175 hoaks pemilu dan puncaknya di bulan April saat menuju pencoblosan dengan temuan 501 hoaks,” paparnya.
Harry juga menjelaskan, di momen Pemilu 2024 saat ini, Jalahoaks telah mendapat total 138 aduan semenjak bulan November 2023. “Kami (Jalahoaks) menerima setidaknya 138 aduan dengan 76 persennya merupakan isu terkait Capres dan Cawapres,” ungkapnya.
Aduan masyarakat itu, Harry menambahkan, diterima Jalahoaks melalui sejumlah kanal informasi yang dimiliki oleh Jalahoaks.
“Jalahoaks menerima aduan dari sejumlah kanal pelaporan aduan. Dari beberapa kanal itu, laporan rutin kami terima dari direct message ke akun Instagram @jalahoaks dan nomor WhatsApp Jalahoaks,” jelas Harry.
Perihal bahaya dari hoaks terkait pemilu, Harry menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Menurutnya, hoaks pemilu dapat mendelegitimasi proses dan hasil pemilu, mengacaukan informasi pemilu, mengganggu hak pilih, dan hoaks itu dapat digunakan untuk memenangkan kompetisi pemilu dengan cara memanipulasi informasi.
Untuk itu, perlu adanya sinergisitas antar instansi/ lembaga pemerintah dengan berbagai elemen masyarakat, agar sebaran hoaks pemilu dapat ditekan. Harry juga mengatakan, untuk wilayah DKI Jakarta, masyarakat dapat melaporkan informasi yang diduga sebagai hoaks ke kanal aduan Jalahoaks di Instagram, Facebook, hingga nomor layanan WhatsApp 081350005331.
“Menangani hoaks, khususnya hoaks pemilu, perlu sinergisitas bersama berbagai elemen masyarakat agar proses pemilu dapat berjalan secara damai. Untuk itu, kita harus saling bersinergi dalam menangkal hoaks. Hal yang tak kalah penting, sebagai pribadi kita harus posting yang penting, bukan yang penting posting,” tandasnya.