JALAHOAKS BICARA PENANGANAN ISU HOAKS DI UTMJ

Share :        
Jumat, 24 Jan 2025

Jakarta sebagai salah satu kota dengan jumlah penetrasi internet yang cukup tinggi, tentunya menghadapi tantangan besar dari penyebaran informasi di berbagai platform digital. Tingginya konsumsi informasi jika tidak diimbangi dengan literasi digital yang memadai, menyebabkan masyarakat rentan terhadap gangguan informasi seperti berita bohong (hoaks).

Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta melalui Jakarta Lawan Hoaks (Jalahoaks) memenuhi undangan dalam rangka Milad Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta (UTMJ) Ke-33: Disertasi (Diskusi Seru tapi Berisi). Dengan mengangkat tema “Kepemimpinan Inklusif: Mengarahkan Perubahan Positif di PK IMM UTM Jakarta” pada Kamis, 23 Januari 2025 di Aula PWM, Kramat, Jakarta Pusat.

Dalam sambutannya Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UTMJ Imam Santoso, menyampaikan dunia saat ini seolah tanpa batas dengan adanya teknologi digital. "Dunia seakan-akan di depan mata kita. Kita bisa melihat belahan dunia lain melalui teknologi seperti Google Street View. Jadi penting saat ini untuk kita mengenal dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknologi siber", ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi, yakni Ipda Wisnu Nusantoro (Kepala Unit Intelkam Polres Jakarta Pusat), Imam Prasetya Mulya (Jakarta Smart City), Muhammad Khairil (Pemeriksa Fakta Jalahoaks), Nurcholis Ma'arif dan Hery Hidayat (PPID Provinsi DKI Jakarta) dan Rachmat Hidayat (Kepala Suku Badan Kesbangpol Jakarta Pusat).

Melalui para narasumber ini, acara mendiskusikan mengenai Gen Z Cyber Healthy, pentingnya generasi muda menjaga kesehatan mental dan gaya hidup sehat di era digital. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa pengaruh internet sehat terhadap individu tidak bisa lepas di dunia kekinian yang serba digital.

Gen Z menjadi kalangan yang akrab dengan digitalisasi, namun generasi digital tersebut masih berpotensi terpapar hoaks. Era digital yang serba cepat membuat informasi menyebar secara masif dan seringkali membuat penerima informasi mudah percaya tanpa memastikan terlebih dahulu kebenarannya. Kondisi ini memungkinkan Gen Z terpapar oleh hoaks.

Bahaya hoaks ini disampaikan juga dalam paparan narasumber Jalahoaks. “Hoaks dapat memicu sejumlah persoalan di tengah masyarakat, mulai dari terjadinya perpecahan antar warga hingga hilangnya korban jiwa. Oleh karena itu, untuk menangani hoaks yang beredar di wilayah DKI Jakarta, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta membuat unit klarifikasi fakta Jalahoaks (Jakarta Lawan Hoaks)”, jelas Khairil.

Ia menyebut Jalahoaks tidak hanya fokus pada penanganan hoaks, namun juga melakukan edukasi literasi digital kepada warga melalui sejumlah kanal, seperti seminar literasi digital Jakarta SOLID (Sadar Olah Literasi Digital), konten video, artikel di website, media sosial, hingga komik Bang Jala.

Acara dihadiri oleh 113 orang peserta dari pelajar SMA/SMK yang tergabung dalam organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) se-Jakarta Pusat beserta pendamping, dan mahasiswa UTMJ yang aktif dan antusias dalam merespon paparan  dari para narasumber.

Artikel


Berita