SEMINAR JAKARTA SOLID KE-8: AGAR WARGA JAGA REKAM JEJAK DIGITALNYA

Share :        
Senin, 18 Nov 2024

Seminar Literasi Digital "Jakarta SOLID"  (Sadar Olah Literasi Digital) ke-8 yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Universitas Darunnajah telah sukses digelar pada 13 November 2024 di Kampus Darunnajah, Jakarta Selatan. Dengan tema “Bijak Kelola Rekam Jejak Digital,” kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola jejak digital mereka.

Pada era digital saat ini, rekam jejak digital seseorang, baik itu dari media sosial maupun aktivitas di mesin pencarian, menjadi faktor yang penting, terutama dalam dunia kerja. Banyak pemberi kerja kini menelusuri jejak digital calon karyawan sebelum menerima mereka, menjadikan rekam jejak digital sebagai salah satu penentu karier.

Relawan TIK Jakarta Ferdika Bayu Herlambang dan dosen Universitas Darunnajah Wahyu Joko Saputro hadir sebagai narasumber, memberikan wawasan kepada 120 mahasiswa yang hadir secara langsung di kampus. Selain itu, seminar juga diikuti oleh 80 peserta lainnya secara daring, yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, pelaku UMKM, dan Pegawai Negeri Sipil.

Wakil Rektor II Universitas Darunnajah, Samiyono, menyambut baik kegiatan ini, yang dinilainya sejalan dengan visi pengembangan ilmu pengetahuan di Universitas Darunnajah. Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi awal dari kegiatan literasi digital bermanfaat lainnya bagi para mahasiswa. “Sebagai visi dari Darunnajah menjadi pengembangan ilmu pengetahuan, artinya kegiatan ini sangat sesuai dan diharapkan agar menjadi awal untuk kegiatan yang bermanfaat lainnya yang dapat memberikan literasi kepada seluruh mahasiswa di Darunnajah,” ujar Samiyono.

Sementara, Ketua Sub Kelompok Pelayanan Informasi Publik Diskominfotik, Harry Sanjaya, menjelaskan alasan pemilihan tema seminar, yaitu pentingnya menjaga rekam jejak digital untuk masa depan. "Banyak pencari kerja yang gagal mendapatkan pekerjaan karena rekam jejak digitalnya tidak baik, seperti posting ujaran kebencian atau hoaks. Ini menjadi pertimbangan bagi pemberi kerja karena dapat mempengaruhi citra perusahaan," jelas Harry.

Harry menegaskan bahwa penting bagi setiap orang untuk berpikir matang sebelum memposting atau berkomentar di dunia digital, karena jejak digital dapat mempengaruhi masa depan karir mereka. Melalui seminar ini, diharapkan warga Jakarta, terutama generasi muda, bisa lebih bijak dalam mengelola rekam jejak digital mereka untuk menjaga masa depan yang lebih cerah.

Artikel


Berita