WEBINAR JAKARTA SOLID MAKIN CAKAP DIGITAL JILID II: TIPS MEMULAI DAN AKSELERASI BISNIS DIGITAL

Share :        
Jumat, 28 Okt 2022

Jakarta – Perkembangan bisnis digital di tanah air begitu pesat. Masyarakat berbondong-bondong memulai bisnis jenis baru dengan memanfaatkan platform digital. Di sisi lain, pemerintah terus berupaya untuk mendukung pesatnya perkembangan transaksi di dunia digital.

Karenanya, webinar Jakarta SOLID Makin Cakap Digital seri kedua di tahun ini diselenggarakan dengan mengangkat tema “Kiat Sukses Memulai dan Mengembangkan Bisnis di Ranah Digital,” pada Jumat (28/10/2022).

Dimeriahkan oleh lebih dari 900 peserta, webinar kali ini menghadirkan 4 (empat) narasumber yang memberikan pengalaman serta tips tentang pentingnya pemanfaatan media digital bagi penjualan serta pola komunikasi yang harus terbangun agar bisnis berjalan dengan baik.  

"Sumber daya manusia di bidang digital dan berdaya saing merupakan kunci utama dari transformasi digital nasional," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate dalam sambutannya.

Hal tersebut begitu relevan, karena mengingat tingginya jumlah pengguna internet Indonesia dari data terkini yang sudah mencapai lebih dari 200 juta pengguna. Karenanya, Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania mengajak masyarakat untuk menggencarkan pemahaman seputar literasi digital, agar kita bisa menjadi bangsa yang digdaya.

Narasumber pertama, Yossy Mokalu selaku Ketua Siberkreasi memaparkan bahwa sebelum kita terpikir untuk memulai bisnis, yang terpenting adalah etika dalam menggunakan internet dan berinteraksi antar pengguna. Terlebih, etika digital selalu menjadi perhatian berbagai survei global, salah satunya adalah dari Microsoft pada tahun 2021 yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki netizen yang paling tidak sopan seantero Asia Pasifik.

“Membangun ruang interaksi bisnis yang sehat diperlukan manusia-manusia yang secure, manusia yang mencintai dirinya apa adanya bersyukur dan bangga terhadap apa yang dimilikinya termasuk di dalamnya kekayaan dan budaya bangsanya,” pungkas Yossy sebagai narasumber pembuka webinar kali ini.

Melihat perkembangan bisnis digital di Indonesia, selain pesatnya aktivitas bisnis start-up dengan modal yang cukup besar, pelaku UMKM juga menjadi pelaku bisnis digital. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2020 lalu menunjukkan sejumlah lebih dari 65 juta pelaku UMKM di Indonesia, masih 26,5 persen di antaranya yang sudah terhubung dan memanfaatkan ekosistem digital.

Karenanya, momen masifnya digitalisasi ekonomi harus dimanfaatkan seluas-luasnya bagi pelaku usaha apapun khususnya UMKM.

“Sangat sedikit jumlah UMKM yang masuk ke ranah digital baik dari segi keuangan dan penjualan. Jadi kalau ada teman-teman pelaku UMKM mending segera mengarah pada (ekosistem) digital,” ucap Muhammad Miqdad Nizam, Ketua Bidang ekonomi Digital dan UMKM Sobat Cyber Indonesia selaku narasumber.

Perlu diketahui, pemberdayaan UMKM sudah dilakukan gencar oleh pemerintah. Mulai dari tingkat Pemprov DKI Jakarta, tiap-tiap wilayah Kota Administrasi mempunyai program pembinaan bagi UMKM lokal yang akan dipasarkan baik secara langsung maupun daring.

Kementerian pusat pun turut memiliki program pembinaan UMKM. Namun selain upaya dari pemerintah, masyarakat harus aktif untuk terdorong dan berinovasi agar ide bisnis yang digelutinya bisa bersaing di pasar digital. Banyaknya platform media sosial hingga e-commerce di Indonesia bisa mendukung penjualan digital pelaku usaha.

Narasumber berikutnya yaitu Widi Kusumawardhani, menekankan bahwa banyaknya ruang digital yang ada harus dioptimalkan. Namun, selain itu yang terpenting adalah konsistensi serta fleksibilitas serta kebaruan untuk mengikuti perkembangan pasar.

“Tipsnya adalah konsisten terhadap karakter produk, tentukan platform digital yang sesuai karena tidak semuanya bisa dipasarkan,” jelas Widi selaku Co-Founder Tlatah Waktu memberikan tips memulai bisnis digital bagi para peserta webinar.

Menjadi konsisten tentu menjadi masalah terberat dalam menjalankan bisnis di tengah pasang-surut yang kerap ditemui dalam tiap fase berbisnis. Konsistensi tentu akan sebanding dengan hasil yang didapatkan nantinya.

May Safitri selaku narasumber pada webinar kali ini, membagikan kisah perjuangannya dalam berbisnis digital yaitu sebagai Dropshipper. May menjelaskan bahwa peluang bisnis bisa dimulai sedini mungkin bahkan dengan modal yang minim.

Menjadi seorang dropshipper, yang tentu memanfaatkan ekosistem digital bisa menjadi salah satu alternatif. Karena kemudahan dalam memulai dan lebarnya akses yang akan didapatkan dari menggeluti bisnis tersebut.

“Mencari ide bisnis bisa kita lakukan dengan analisis pasar. Kumpulin semua ide liar yang muncul. Dan dropship ini salah satu yang muncul dari riset bisnis yang saya lakukan karena sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapapun,” ujar May menceritakan kisahnya memulai bisnis digital.

Celah dalam memulai bisnis digital begitu banyak dan pengalaman Mei bisa menjadi salah satu kisah sukses saat ia berhasil memanfaatkan banyaknya aktivitas jual beli daring.

Perkembangan ekosistem ekonomi digital Indonesia begitu pesat. Data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunjukkan nilai ekonominya hingga USD 70 Miliar sekaligus yang tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2022 ini.

Ekonomi digital adalah sebuah keniscayaan dan literasi digital adalah pondasi utama pendukung kemajuan ekonomi. Pemprov DKI Jakarta dan Kemenkominfo RI akan terus berkolaborasi untuk mendukung kemajuan digital bangsa.

Artikel


Berita